BUKITTINGGI - Pemko Bukittinggi melalui Dinas Kesehatan menggelar Bimtek Keamanan Pangan pada pada usaha dan Industri Rumah Tangga Pangan [IRTP], sebab, belum tentu semua industri pangan rumahan terjamin kebersihan dan kesehatannya.
Wali Kota Bukittinggi, mengingatkan hal itu melalui Kepala Bidang [Kabid] PSDK Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi drg Sanora Yuder, pada kegiatan Bimbingan Tehnis [Bimtek] keamanan pangan yang berlangsung di Grand Denai Hotel Rabu (05/09/2024).
Bimtek keamanan pangan itu sendiri di ikuti pata usaha industri rumah tangga berlangsung selama dua hari dari tanggal 4 dan 5 September 2024.
Sanora Yuder mengatakan, pihaknya merasa perlu memberikan pembekalan pada pengusaha pangan rumahan untuk menjaga kebersihan dan keamanan pangan yang di produksi IRTP, sehingga mereka mempunyai komitmen dan kompetensi dalam menghasilkan pangan yang aman, sehat dan bermutu.
Menurut Sanora, penyuluhan dan Bimtek kemanan pangan merupakan sebuah persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengusaha IRTP, mulai dari penanganan bahan pangan dan seluruh mata rantai dari bahan baku sampai produk akhir.
"Tujuan utama kita, memberikan prinsip dasar dalam penerapan agar IRTP menghasilkan pangan bermutu dan aman dikonsumsi sesuai tuntutan konsumen, " ucap Sanora.
Lanjut dikatakannya, kegiatan Bimtek keamanan pangan ini merupakan upaya Pemerintah Kota Bukittinggi dalam meningkatkan pengetahuan pengusaha industri rumah tangga tentang berbagai ragam bahan tambahan pangan.
Disamping yang tidak kalah penting tentu saja agar IRTP mengetahui tata cara sertifikasi produk yang mereka hasilkan aman untuk di konsumsi.
“Ini komitmen Pemko Bukittinggi agar peredaran dalam pelaksanaan keamanan pangan didaerah masing-masing, " sebutnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi Linda Feroza mengatakan, dengan adanya kegiatan Bimtek pangan, akan memberikan manfaat bagi pelaku usaha dan masyarakat.
"Makanan yang disajikan telah terjamin kemanan dan kesehatan sebagai landasan penentuan Dana Alokasi Khusus tahun 2025, " imbuh Linda.
Bimtek itu sendiri menghadirkan nara sumber dari Dinkes Sumatera Barat, Loka POM Payakumbuh, Kemenag dan Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja kota Bukittinggi.(**).